Monday, January 31, 2011
7:47 AM
2 comments
selamatkan mereka..
as salam.
hm.
hati gusar.sedih. melhat keadaan di mesir sana..
mendgr berita, saudara2 seislam ana, ade yg kena bnh tepi jalan,
dirogol dek kerana ramai banduan berjaya loloskn diri..
yg ana lg risau adalah..shbt2 ana yg rpt ,ramai disana..
masyallah.terkejut ana bila dgr ade pelajar malaysia yg dirogol..
mereka dlm ketktn..
ya Allah, aku pohon, engkau tabahkan hati si dia, untuk kuat menerima
dugaan mu ini..
Engkau pegang lah si dia, agar dia tidak keciciran dalam landasan yg benar,
agar imannya, akidahnya, tetap kental hanya pdMu ya Allah..
Ya Allah,Ya Rahman, Ya Rahim,
Engkau jagalah mereka disana,shbt2ku,saudaraku, semoga mereka sentiasa kuat dgn yakin bahawa Engkau sentiasa bersama mereka..
semoga keselamatn mereka terjamin dan berjaya pulang ke malaysia dgn selamat..
tlg ya allah..aku pohon..pohon sgt2..amin.amin ya rabb..
Saturday, January 29, 2011
12:43 AM
No comments
Favourite quotations
You disobey Allah,
and yet you still claim to love Him.
By Allah, such behaviour is disgusting,
by any standard!
You would have obeyed Him had your love been true.
For the lover is always obedient to the Beloved!
~ Rabbana atina fiddunya hasanah, wafil akhirati hasana, waqina azabannar ~
Allah is He, other than Whom there is no other god.
Who knows all things, both secret and open.
He, Most Gracious, Most Merciful.
Allah is He, other than Whom there is no other god.
The Sovereign, the Holy One, the Source of Peace, the Guardian of Faith,
the Preserver of Safety, the Exalted in Might, the Irresistible, the justly Proud.
Glory to Allah! High is He above the partners they attribute to Him.
He is Allah, the Creator, the Originator, the Fashioner.
To Him belong the Most Beautiful Names.
Whatever is in the heavens and on earth declare His Praises and Glory.
And He is Exalted in Might, the Wise."
Allah - The single, proper name for God in Islam
Ar-Rahman - The Compassionate, The Beneficent
Ar-Raheem - The Merciful
Al-Malik - The King, The Sovereign Lord
Al-Quddoos - The Holy
As-Salaam - The Source of Peace
Al-Mu'min - The Guardian of Faith
Al-Muhaimin - The Protector
Al-'Aziz - The Mighty, The Strong
Al-Jabbaar - The Compeller
Al-Mutakabbir - The Majestic
Al-Khaaliq - The Creator
Al-Bari' - The Evolver, The Maker
Al-Musawwir - The Fashioner
Al-Ghaffaar - The Great Forgiver
Al-Qahhaar - The Subduer, The Dominant
Al-Wahhaab - The Bestower
Al-Razzaaq - The Sustainer, The Provider
Al-Fattaah - The Opener, The Reliever
Al-'Aleem - The All-Knowing
Al-Qaabid - The Retainer
Al-Baasit - The Expander
Al-Khaafid - The Abaser
Al-Raafi' - The Exalter
Al-Mu'iz - The Honorer
Al-Muthil - The Humiliator
As-Samee' - The All-Hearing
Al-Baseer - The All-Seeing
Al-Hakam - The Judge
Al-'Adl - The Just
Al-Lateef - The Subtle One
Al-Khabeer - The Aware
Al-Haleem - The Forebearing
Al-'Azeem - The Great One
Al-Ghafoor - The All-Forgiving
Ash-Shakoor - The Grateful
Al-'Aliyy - The Most High
Al-Kabeer - The Great
Al-Hafeez - The Preserver
Al-Muqeet - The Maintainer
Al-Haseeb - The Reckoner
Al-Jaleel - The Sublime One
Al-Kareem - The Generous
Ar-Raqeeb - The Watcher
Al-Mujeeb - The Responsive
Al-Wasi' - The Vast
Al-Hakeem - The Wise
Al-Wadood - The Loving
Al-Majeed - The Glorious
Al-Ba'ith - The Resurrector
Ash-Shaheed - The Witness
Al-Haqq - The Truth
Al-Wakeel - The Trustee
Al-Qawiyy - The Strong
Al-Mateen - The Firm One
Al-Waliyy - The Supporter
Al-Hameed - The Praiseworthy
Al-Muhsee - The Counter
Al-Mubdi' - The Originator
Al-Mu'eed - The Reproducer
Al-Muhyi - The Restorer
Al-Mumeet - The Destroyer
Al-Hayy - The Alive
Al-Qayyoom - The Self-Subsisting
Al-Waajid - The Perceiver
Al-Waahid - The Unique
Al-Ahad - The One
As-Samad - The Eternal
Al-Qaadir - The Able
Al-Muqtadir - The Powerful
Al-Muqaddim - The Expediter
Al-Mu'akh-khir - The Delayer
Al-'Awwal - The First
Al-'Akhir - The Last
Az-Zaahir - The Manifest
Al-Baatin - The Hidden
Al-Walee - The Governor
Al-Muta'ali - The Most Exalted
Al-Barr - The Source of All Goodness
At-Tawwaab - The Acceptor of Repentance
Al-Muntaqim - The Avenger
Al-'Afuww - The Pardoner
Ar-Ra'uf - The Compassionate
Malik Al-Mulk - The King of Kings
Thul-Jalali wal-Ikram - The Lord of Majesty and Bounty
Al-Muqsit - The Equitable
Al-Jaami' - The Gatherer
Al-Ghaniyy - The Self-Sufficient
Al-Mughni - The Enricher
Al-Maani' - The Preventer
Ad-Daarr - The Distresser
An-Nafi' - The Propitious
An-Noor - The Light
Al-Haadi - The Guide
Al-Badi' - The Incomparable
Al-Baaqi - The Everlasting
Al-Waarith - The Inheritor
Ar-Rasheed - The Guide to the Right Path
As-Saboor - The Patient
and yet you still claim to love Him.
By Allah, such behaviour is disgusting,
by any standard!
You would have obeyed Him had your love been true.
For the lover is always obedient to the Beloved!
~ Rabbana atina fiddunya hasanah, wafil akhirati hasana, waqina azabannar ~
Allah is He, other than Whom there is no other god.
Who knows all things, both secret and open.
He, Most Gracious, Most Merciful.
Allah is He, other than Whom there is no other god.
The Sovereign, the Holy One, the Source of Peace, the Guardian of Faith,
the Preserver of Safety, the Exalted in Might, the Irresistible, the justly Proud.
Glory to Allah! High is He above the partners they attribute to Him.
He is Allah, the Creator, the Originator, the Fashioner.
To Him belong the Most Beautiful Names.
Whatever is in the heavens and on earth declare His Praises and Glory.
And He is Exalted in Might, the Wise."
Allah - The single, proper name for God in Islam
Ar-Rahman - The Compassionate, The Beneficent
Ar-Raheem - The Merciful
Al-Malik - The King, The Sovereign Lord
Al-Quddoos - The Holy
As-Salaam - The Source of Peace
Al-Mu'min - The Guardian of Faith
Al-Muhaimin - The Protector
Al-'Aziz - The Mighty, The Strong
Al-Jabbaar - The Compeller
Al-Mutakabbir - The Majestic
Al-Khaaliq - The Creator
Al-Bari' - The Evolver, The Maker
Al-Musawwir - The Fashioner
Al-Ghaffaar - The Great Forgiver
Al-Qahhaar - The Subduer, The Dominant
Al-Wahhaab - The Bestower
Al-Razzaaq - The Sustainer, The Provider
Al-Fattaah - The Opener, The Reliever
Al-'Aleem - The All-Knowing
Al-Qaabid - The Retainer
Al-Baasit - The Expander
Al-Khaafid - The Abaser
Al-Raafi' - The Exalter
Al-Mu'iz - The Honorer
Al-Muthil - The Humiliator
As-Samee' - The All-Hearing
Al-Baseer - The All-Seeing
Al-Hakam - The Judge
Al-'Adl - The Just
Al-Lateef - The Subtle One
Al-Khabeer - The Aware
Al-Haleem - The Forebearing
Al-'Azeem - The Great One
Al-Ghafoor - The All-Forgiving
Ash-Shakoor - The Grateful
Al-'Aliyy - The Most High
Al-Kabeer - The Great
Al-Hafeez - The Preserver
Al-Muqeet - The Maintainer
Al-Haseeb - The Reckoner
Al-Jaleel - The Sublime One
Al-Kareem - The Generous
Ar-Raqeeb - The Watcher
Al-Mujeeb - The Responsive
Al-Wasi' - The Vast
Al-Hakeem - The Wise
Al-Wadood - The Loving
Al-Majeed - The Glorious
Al-Ba'ith - The Resurrector
Ash-Shaheed - The Witness
Al-Haqq - The Truth
Al-Wakeel - The Trustee
Al-Qawiyy - The Strong
Al-Mateen - The Firm One
Al-Waliyy - The Supporter
Al-Hameed - The Praiseworthy
Al-Muhsee - The Counter
Al-Mubdi' - The Originator
Al-Mu'eed - The Reproducer
Al-Muhyi - The Restorer
Al-Mumeet - The Destroyer
Al-Hayy - The Alive
Al-Qayyoom - The Self-Subsisting
Al-Waajid - The Perceiver
Al-Waahid - The Unique
Al-Ahad - The One
As-Samad - The Eternal
Al-Qaadir - The Able
Al-Muqtadir - The Powerful
Al-Muqaddim - The Expediter
Al-Mu'akh-khir - The Delayer
Al-'Awwal - The First
Al-'Akhir - The Last
Az-Zaahir - The Manifest
Al-Baatin - The Hidden
Al-Walee - The Governor
Al-Muta'ali - The Most Exalted
Al-Barr - The Source of All Goodness
At-Tawwaab - The Acceptor of Repentance
Al-Muntaqim - The Avenger
Al-'Afuww - The Pardoner
Ar-Ra'uf - The Compassionate
Malik Al-Mulk - The King of Kings
Thul-Jalali wal-Ikram - The Lord of Majesty and Bounty
Al-Muqsit - The Equitable
Al-Jaami' - The Gatherer
Al-Ghaniyy - The Self-Sufficient
Al-Mughni - The Enricher
Al-Maani' - The Preventer
Ad-Daarr - The Distresser
An-Nafi' - The Propitious
An-Noor - The Light
Al-Haadi - The Guide
Al-Badi' - The Incomparable
Al-Baaqi - The Everlasting
Al-Waarith - The Inheritor
Ar-Rasheed - The Guide to the Right Path
As-Saboor - The Patient
Friday, January 28, 2011
11:52 PM
No comments
~janji bertemu disyurga..~
Dengan Nama Allah Yang Maha Pemurah Lagi Maha Penyayang....
Al-Mubarrid menyebutkan dari Abu Kamil dari Ishaq bin Ibrahim dari Raja' bin Amr An-Nakha'i, ia berkata: "Adalah di Kufah, terdapat pemuda tampan, dia kuat beribadah dan sangat rajin. Suatu saat dia mampir berkunjung ke kampung dari Bani An-Nakha'. Dia melihat seorang wanita cantik dari mereka sehingga dia jatuh cinta dan ternyata, si wanita cantik ini pun begitu juga padanya. Kerana sudah jatuh cinta, akhirnya pemuda itu mengutus seseorang melamarnya dari ayahnya. Tetapi si ayah mengkhabarkan bahwa putrinya telah dijodohkan dengan sepupunya. Walau demikian, cinta keduanya tak bisa padam bahkan semakin berkobar. Si wanita akhirnya mengirim pesan melalui seseorang untuk si pemuda, bunyinya, 'Aku telah tahu betapa besar cintamu kepadaku, dan betapa besar pula aku diuji dengan kamu. Bila kamu setuju, aku akan mengunjungimu atau aku akan mempermudah jalan bagimu untuk datang menemuiku di rumahku'. Dijawab oleh pemuda tadi melalui orang suruhannya, 'Aku tidak setuju dengan dua alternatif itu:
''Sesungguhnya aku merasa takut bila aku berbuat maksiat pada Rabbku akan adzab yang akan menimpaku pada hari yang besar. (Yunus: 15).
Aku takut pada api yang tidak pernah mengecil nyalanya dan tidak pernah padam kobarannya.'
Ketika disampaikan pesan tadi kepada si wanita, dia berkata: "Walau demikian, rupanya dia masih takut kepada Allah? Demi Allah, tak ada seseorang yang lebih berhak untuk bertakwa kepada Allah dari orang lain. Semua hamba sama-sama berhak untuk itu." Kemudian dia meninggalkan urusan dunia dan menyingkirkan perbuatan-perbuatan buruknya serta mulai beribadah mendekatkan diri kepada Allah. Akan tetapi, dia masih menyimpan perasaan cinta dan rindu pada sang pemuda. Tubuhnya mulai kurus dan kurus menahan perasaan rindunya, sampai akhirnya dia meninggal dunia kerananya. Dan si pemuda itu seringkali berziarah ke kuburnya, dia menangis dan mendo'akannya. Suatu waktu dia tertidur di atas kuburnya. Dia bermimpi berjumpa dengan kekasihnya dengan penampilan yang sangat baik. Dalam mimpi dia sempat bertanya: "Bagaimana keadaanmu? Dan apa yang kau dapatkan setelah meninggal?"
Dia menjawab: "Sebaik-baik cinta wahai orang yang bertanya adalah cintamu. Sebuah cinta yang dapat mengiring menuju kebaikan".
Pemuda itu bertanya: "Jika demikian, kemanakah kau menuju?"
Dia jawab: "Aku sekarang menuju pada kenikmatan dan kehidupan yang tak berakhir. Di Syurga kekekalan yang dapat kumiliki dan tidak akan pernah rusak."
Pemuda itu berkata: "Aku harap kau selalu ingat padaku di sana, sebab aku di sini juga tidak melupakanmu." Dia jawab: "Demi Allah, aku juga tidak melupakanmu. Dan aku meminta kepada Tuhanku dan Tuhanmu (Allah Subhanahu wa Ta'ala) agar kita nanti bisa dikumpulkan. Maka, bantulah aku dalam hal ini dengan kesungguhanmu dalam ibadah."
Si Pemuda bertanya: "Bilakah aku bisa melihatmu?" Jawab si wanita: "Tak lama lagi kau akan datang melihat ku." Tujuh hari setelah mimpi itu berlalu, si pemuda dipanggil oleh Allah menuju kehadiratNya, meninggal dunia.
Subhanallah! hebat sungguh percintaan mereka..inilah yang dikatakan cinta kerana ALLAH..
Al-Mubarrid menyebutkan dari Abu Kamil dari Ishaq bin Ibrahim dari Raja' bin Amr An-Nakha'i, ia berkata: "Adalah di Kufah, terdapat pemuda tampan, dia kuat beribadah dan sangat rajin. Suatu saat dia mampir berkunjung ke kampung dari Bani An-Nakha'. Dia melihat seorang wanita cantik dari mereka sehingga dia jatuh cinta dan ternyata, si wanita cantik ini pun begitu juga padanya. Kerana sudah jatuh cinta, akhirnya pemuda itu mengutus seseorang melamarnya dari ayahnya. Tetapi si ayah mengkhabarkan bahwa putrinya telah dijodohkan dengan sepupunya. Walau demikian, cinta keduanya tak bisa padam bahkan semakin berkobar. Si wanita akhirnya mengirim pesan melalui seseorang untuk si pemuda, bunyinya, 'Aku telah tahu betapa besar cintamu kepadaku, dan betapa besar pula aku diuji dengan kamu. Bila kamu setuju, aku akan mengunjungimu atau aku akan mempermudah jalan bagimu untuk datang menemuiku di rumahku'. Dijawab oleh pemuda tadi melalui orang suruhannya, 'Aku tidak setuju dengan dua alternatif itu:
''Sesungguhnya aku merasa takut bila aku berbuat maksiat pada Rabbku akan adzab yang akan menimpaku pada hari yang besar. (Yunus: 15).
Aku takut pada api yang tidak pernah mengecil nyalanya dan tidak pernah padam kobarannya.'
Ketika disampaikan pesan tadi kepada si wanita, dia berkata: "Walau demikian, rupanya dia masih takut kepada Allah? Demi Allah, tak ada seseorang yang lebih berhak untuk bertakwa kepada Allah dari orang lain. Semua hamba sama-sama berhak untuk itu." Kemudian dia meninggalkan urusan dunia dan menyingkirkan perbuatan-perbuatan buruknya serta mulai beribadah mendekatkan diri kepada Allah. Akan tetapi, dia masih menyimpan perasaan cinta dan rindu pada sang pemuda. Tubuhnya mulai kurus dan kurus menahan perasaan rindunya, sampai akhirnya dia meninggal dunia kerananya. Dan si pemuda itu seringkali berziarah ke kuburnya, dia menangis dan mendo'akannya. Suatu waktu dia tertidur di atas kuburnya. Dia bermimpi berjumpa dengan kekasihnya dengan penampilan yang sangat baik. Dalam mimpi dia sempat bertanya: "Bagaimana keadaanmu? Dan apa yang kau dapatkan setelah meninggal?"
Dia menjawab: "Sebaik-baik cinta wahai orang yang bertanya adalah cintamu. Sebuah cinta yang dapat mengiring menuju kebaikan".
Pemuda itu bertanya: "Jika demikian, kemanakah kau menuju?"
Dia jawab: "Aku sekarang menuju pada kenikmatan dan kehidupan yang tak berakhir. Di Syurga kekekalan yang dapat kumiliki dan tidak akan pernah rusak."
Pemuda itu berkata: "Aku harap kau selalu ingat padaku di sana, sebab aku di sini juga tidak melupakanmu." Dia jawab: "Demi Allah, aku juga tidak melupakanmu. Dan aku meminta kepada Tuhanku dan Tuhanmu (Allah Subhanahu wa Ta'ala) agar kita nanti bisa dikumpulkan. Maka, bantulah aku dalam hal ini dengan kesungguhanmu dalam ibadah."
Si Pemuda bertanya: "Bilakah aku bisa melihatmu?" Jawab si wanita: "Tak lama lagi kau akan datang melihat ku." Tujuh hari setelah mimpi itu berlalu, si pemuda dipanggil oleh Allah menuju kehadiratNya, meninggal dunia.
Subhanallah! hebat sungguh percintaan mereka..inilah yang dikatakan cinta kerana ALLAH..
11:45 PM
No comments
kerana sombong mu..
Daripada Abdullah bin Mas’ud r.a bahawa Rasulullah SAW bersabda yang maksudnya:
“ Tidak akan masuk syurga orang yang di dalam hatinya ada seberat biji sawi dari kesombongan dan tidak akan masuk neraka orang yang di dalam hatinya ada seberat biji sawi dari iman.”
(Muslim dan Ibnu Majah)
Sombong! Memang tidak seharusnya kita sebagai hamba Allah SWT memiliki sifat sombong di hadapan Allah SWT kerana kita adalah ciptaan-Nya. Sungguh tidak ada apa-apa kehebatan pun pada kita jika hendak dibandingkan dengan kebesaran Allah SWT.
Cukuplah seseorang itu dikatakan sombong jika menolak kebenaran dan suka merendahkan orang lain. Cerita tentang kesombongan, takbur, selalu membanggakan diri adalah sebuah kisah yang lebih tua jika dibandingkan dengan permulaan kehidupan manusia di muka bumi ini. Ia berlaku ketika Iblis enggan bersujud pada makhluk bernama Adam disebabkan rasa penciptaan dan statusnya yang lebih baik.
Allah melihat tingkah dan sikap Iblis ini dengan firman-Nya: "Hai Iblis, apakah yang menghalang mu untuk bersujud kepada yang telah Ku ciptakan.
Apakah kamu menyombongkan diri (takbur) atau kamu merasa termasuk orang-orang yang lebih tinggi?" Iblis terus menjawab: “Ya Allah, aku (memang) lebih baik jika dibandingkan dengan Adam. Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan Adam, Engkau ciptakan dari tanah. Mendengar jawapan Iblis yang sombong, Allah berfirman. "Keluarlah kamu dari syurga. Sesungguhnya kamu adalah orang-orang yang diusir".
“ Tidak akan masuk syurga orang yang di dalam hatinya ada seberat biji sawi dari kesombongan dan tidak akan masuk neraka orang yang di dalam hatinya ada seberat biji sawi dari iman.”
(Muslim dan Ibnu Majah)
Sombong! Memang tidak seharusnya kita sebagai hamba Allah SWT memiliki sifat sombong di hadapan Allah SWT kerana kita adalah ciptaan-Nya. Sungguh tidak ada apa-apa kehebatan pun pada kita jika hendak dibandingkan dengan kebesaran Allah SWT.
Cukuplah seseorang itu dikatakan sombong jika menolak kebenaran dan suka merendahkan orang lain. Cerita tentang kesombongan, takbur, selalu membanggakan diri adalah sebuah kisah yang lebih tua jika dibandingkan dengan permulaan kehidupan manusia di muka bumi ini. Ia berlaku ketika Iblis enggan bersujud pada makhluk bernama Adam disebabkan rasa penciptaan dan statusnya yang lebih baik.
Allah melihat tingkah dan sikap Iblis ini dengan firman-Nya: "Hai Iblis, apakah yang menghalang mu untuk bersujud kepada yang telah Ku ciptakan.
Apakah kamu menyombongkan diri (takbur) atau kamu merasa termasuk orang-orang yang lebih tinggi?" Iblis terus menjawab: “Ya Allah, aku (memang) lebih baik jika dibandingkan dengan Adam. Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan Adam, Engkau ciptakan dari tanah. Mendengar jawapan Iblis yang sombong, Allah berfirman. "Keluarlah kamu dari syurga. Sesungguhnya kamu adalah orang-orang yang diusir".
Tuesday, January 25, 2011
2:06 AM
3 comments
sanah helwa
as salam..
ntok entry kali ni..
khas ntok adek sy Megat Iqbal Al-hafiz..
sanah helwa akhi hafiz..
MOGA ALLAH PANJANGKAN umurmu dengan kebaikan dan ditunaikan segala hajat2mu akhi…
Moga dirimu berjaya dalam pelajaran, tarbiyyah, dakwah, urusan addin, dunia dan akhirat…Kullu sanah enta aqrob ilallah
jge famili bile abg tiada.. =)
Sunday, January 16, 2011
Saturday, January 15, 2011
9:54 AM
2 comments
Ya Allah Jika Kau Halalkan Aku Merindui Kekasihmu Jangan Biarkan Aku Melampaui Batas Sehingga Melupakan Aku Pada Cinta Hakiki Dan Rindu Abadi Hanya Kepadamu,
Bahwa bukan keindahan fizikal yang utama, tp akhlak dan perilakunya. Bukan pula kecantikan wajah yang melenakan, namun ketawadhu’an yang memikat jiwa. Betapa semua itu akan menjadi aura yang terpancar, Ya Allah....Jdiknlah cintaku kpdMU sbg s'suatu yg plng aku sukai...
Dan rsa takutku pdMU sbg suatu rsa yg plng dlm.... Putusknlah sgla k'tergantungn dunia dri ku.... Dan gantilah dg rsa rindu utk brjumpa dgMU.... Bila Engkau mmberikn pd ahli dunia ketenangan, ingin ada kluarga yg SAKINAH..MAWADAH..WARAHMAH...bhagia dunia akhirat., Apabila Allah memanggilku ambilah aku dalam keadaan Khusnul Khotimah (baik di akhir) dan sempatkanlah aku mengucapkan kalimat "LA ILAHA ILLALLAH"
amin ya Allah
amin ya Allah
Tuesday, January 11, 2011
8:19 AM
1 comment
hidup.
Dalam kita melangkah, terkadang diuji dgn ujian yg terasa berat hingga kita terduduk dan menangis..
peritnya terasa..
Tapi ketahuilah dan renungilah kembali dlm diri kerana mungkin airmata tika itu hadir
kerana
DIA mahu kita jahit kembali sejadah iman yg kian terkoyak lantaran ada langkah2 yg tersasar dr keikhlasan
Tuesday, January 4, 2011
Monday, January 3, 2011
4:28 PM
No comments
Malaikat Pencatat Selawat
Hadith : |
Nabi s.a.w bersabda: "Sesiapa yang melakukan dua atau lebih dari jenis-jenis amal kebajikan untuk mencapai keredhaan Allah, ia akan diseru oleh Malaikat dari pintu-pintu Syurga, katanya: "Wahai Hamba Allah! Pintu ini lebih baik bagimu memasukinya! Maka sesiapa yang membanyakkan jenis sembahyang: ia tetap diseru dari pintu sembahyang, dan sesiapa yang membanyakkan jenis perjuangan: ia tetap diseru dari pintu perjuangan, dan sesiapa yang membanyakkan jenis puasa: ia tetap diseru dari pintu puasa yang bernama: Rayyan, dan sesiapa yang membanyakkan jenis sedekah: ia tetap diseru dari pintu sedekah." Mendengarkan yang demikian, Abu Bakar r.a berkata: "Ayah dan ibuku menjadi galang gantimu Ya Rasulullah (dalam saat kecemasan)! Tiadaklah menjadi sebarang kesusahan kepada orang yang dijemput masuk dari setiap pintu itu bahkan satu kemuliaan kepadanya, maka adakah sesiapa yang dijemput masuk dari semua pintu itu?" Nabi s.a.w menjawab: "Ia ada! Dan aku harap engkau seorang dari mereka yang berbahagia itu." Abu Hurairah r.a |
|