Allah Allah Allah

♥ .“Katakanlah: Sesungguhnya solatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.” (Al-An'am : 162)♥

Syahadah

Aku naik saksi bahawa sesungguhnya tiada Tuhan yang disembah Melainkan Allah dan aku naik saksi bahawa sesungguhnya Muhammad itu Pesuruh Allah.

Subhanallah!

"Sesungguhnya aku sedang menasihati kamu, bukanlah bererti akulah yang terbaik di kalangan kamu, bukan juga yang paling soleh di kalangan kamu, kerana aku juga pernah melampaui batas untuk diri sendiri. Seandainya seseorang itu hanya dapat menyampaikan dakwah apabila dia sempurna, nescaya tidak akan ada pendakwah. Maka akan jadi sedikitlah orang yang memberi peringatan" - Imam Hasan Albasri

Alhamdulillah!

"Ya Allah cantikkanlah akhlak ku seperti mana cantiknya akhlak Rasulullah SAW, tenangkanlah hati ku bagai tenangnya air di tasik, dan serikanlah wajahku bagai bercahayanya bulan purnama di hari berserinya wajah orang-orang beriman..."

Allahuakbar!

Tuhanku...bintang-bintang telah menjelma, mata manusia terlena sudah, ketika semua pintu telah tertutup, tatkala unggas malam sahut-menyahut, dan inilah aku...inilah aku, duduk di hadapan-Mu, mengadu cintaku yg selalu terganggu.mengintai kasih di perdu rindu... ~Rabiatul Adawiyah~

Friday, December 31, 2010

Saat iblis bertamu kepada Rasulullah SAW


Iblis Terpaksa Bertamu Kepada Rasulullah SAW

(dari Muadz bin Jabal dari Ibn Abbas)

Ketika kami sedang bersama Rasulullah SAW di kediaman seorang sahabat Anshar, tiba-tiba terdengar panggilan seseorang dari luar rumah: “Wahai penghuni rumah, bolehkah aku masuk? Sebab kalian akan membutuhkanku.”

Rasulullah bersabda: “Tahukah kalian siapa yang memanggil?”

Kami menjawab: “Allah dan rasulNya yang lebih tahu.”

Beliau melanjutkan, “Itu Iblis, laknat Allah bersamanya.”

Umar bin Khattab berkata: “Izinkan aku membunuhnya wahai Rasulullah”.

Nabi menahannya: “Sabar wahai Umar, bukankah kamu tahu bahwa Allah memberinya kesempatan hingga hari kiamat? Lebih baik bukakan pintu untuknya, sebab dia telah diperintahkan oleh Allah untuk ini, pahamilah apa yang hendak ia katakan dan dengarkan dengan baik.”

Ibnu Abbas RA berkata: pintu lalu dibuka, ternyata dia seperti seorang kakek yang cacat satu matanya. Di janggutnya terdapat 7 helai rambut seperti rambut kuda, taringnya terlihat seperti taring babi, bibirnya seperti bibir sapi.

Iblis berkata: “Salam untukmu Muhammad. Salam untukmu para hadirin…”

Rasulullah SAW lalu menjawab: “Salam hanya milik Allah SWT, sebagai mahluk terlaknat, apa keperluanmu?”

Iblis menjawab: “Wahai Muhammad, aku datang ke sini bukan atas kemauanku, namun karena terpaksa.”

“Siapa yang memaksamu?”

Seorang malaikat dari utusan Allah telah mendatangiku dan berkata:

“Allah SWT memerintahkanmu untuk mendatangi Muhammad sambil menundukkan diri.beritahu Muhammad tentang caramu dalam menggoda manusia. jawabalah dengan jujur semua pertanyaannya. Demi kebesaran Allah, andai kau berdusta satu kali saja, maka Allah akan jadikan dirimu debu yang ditiup angin.”

“Oleh karena itu aku sekarang mendatangimu. Tanyalah apa yang hendak kau tanyakan. Jika aku berdusta, aku akan dicaci oleh setiap musuhku. Tidak ada sesuatu pun yang paling besar menimpaku daripada cacian musuh.”

Orang Yang Dibenci Iblis

Rasulullah SAW lalu bertanya kepada Iblis: “Kalau kau benar jujur, siapakah manusia yang paling kau benci?”

Iblis segera menjawab: “Kamu, kamu dan orang sepertimu adalah mahkluk Allah yang paling aku benci.”

“Siapa selanjutnya?”

“Pemuda yang bertakwa yang memberikan dirinya mengabdi kepada Allah SWT.”

“lalu siapa lagi?”

“Orang Aliim dan wara’ (Loyal)”

“Lalu siapa lagi?”

“Orang yang selalu bersuci.”

“Siapa lagi?”

“Seorang fakir yang sabar dan tak pernah mengeluhkan kesulitannnya kepda orang lain.”

“Apa tanda kesabarannya?”

“Wahai Muhammad, jika ia tidak mengeluhkan kesulitannya kepada orang lain selama 3 hari, Allah akan memberi pahala orang -orang yang sabar.”

” Selanjutnya apa?”

“Orang kaya yang bersyukur.”

“Apa tanda kesyukurannya?”

“Ia mengambil kekayaannya dari tempatnya, dan mengeluarkannya juga dari tempatnya.”

“Orang seperti apa Abu Bakar menurutmu?”

“Ia tidak pernah menurutiku di masa jahiliyah, apalagi dalam Islam.”

“Umar bin Khattab?”

“Demi Allah setiap berjumpa dengannya aku pasti kabur.”

“Usman bin Affan?”

“Aku malu kepada orang yang malaikat pun malu kepadanya.”

“Ali bin Abi Thalib?”

“Aku berharap darinya agar kepalaku selamat, dan berharap ia melepaskanku dan aku melepaskannya. tetapi ia tak akan mau melakukan itu.” (Ali bin Abi Thalib selau berdzikir terhadap Allah SWT)

Amalan Yang Dapat Menyakiti Iblis

“Apa yang kau rasakan jika melihat seseorang dari umatku yang hendak shalat?”

“Aku merasa panas dingin dan gemetar.”

“Kenapa?”

“Sebab, setiap seorang hamba bersujud 1x kepada Allah, Allah mengangkatnya 1 derajat.”

“Jika seorang umatku berpuasa?”

“Tubuhku terasa terikat hingga ia berbuka.”

“Jika ia berhaji?”

“Aku seperti orang gila.”

“Jika ia membaca al-Quran?”

“Aku merasa meleleh laksana timah diatas api.”

“Jika ia bersedekah?”

“Itu sama saja orang tersebut membelah tubuhku dengan gergaji.”

“Mengapa bisa begitu?”

“Sebab dalam sedekah ada 4 keuntungan baginya. Yaitu keberkahan dalam hartanya, hidupnya disukai, sedekah itu kelak akan menjadi hijab antara dirinya dengan api neraka dan segala macam musibah akan terhalau dari dirinya.”

“Apa yang dapat mematahkan pinggangmu?”

“Suara kuda perang di jalan Allah.”

“Apa yang dapat melelehkan tubuhmu?”

“Taubat orang yang bertaubat.”

“Apa yang dapat membakar hatimu?”

“Istighfar di waktu siang dan malam.”

“Apa yang dapat mencoreng wajahmu?”

“Sedekah yang diam – diam.”

“Apa yang dapat menusuk matamu?”

“Shalat fajar.”

“Apa yang dapat memukul kepalamu?”

“Shalat berjamaah.”

“Apa yang paling mengganggumu?”

“Majelis para ulama.”

“Bagaimana cara makanmu?”

“Dengan tangan kiri dan jariku.”

“Dimanakah kau menaungi anak – anakmu di musim panas?”

“Di bawah kuku manusia.”

Manusia Yang Menjadi Teman Iblis

Nabi lalu bertanya : “Siapa temanmu wahai Iblis?”

“Pemakan riba.”

“Siapa sahabatmu?”

“Pezina.”

“Siapa teman tidurmu?”

“Pemabuk.”

“Siapa tamumu?”

“Pencuri.”

“Siapa utusanmu?”

“Tukang sihir.”

“Apa yang membuatmu gembira?”

“Bersumpah dengan cerai.”

“Siapa kekasihmu?”

“Orang yang meninggalkan shalat jumaat”

“Siapa manusia yang paling membahagiakanmu?”

“Orang yang meninggalkan shalatnya dengan sengaja.”

Iblis Tidak Berdaya Di hadapan Orang Yang Ikhlas

Rasulullah SAW lalu bersabda : “Segala puji bagi Allah yang telah membahagiakan umatku dan menyengsarakanmu.”

Iblis segera menimpali:

“Tidak,tidak.. tak akan ada kebahagiaan selama aku hidup hingga hari akhir.Bagaimana kau bisa berbahagia dengan umatmu, sementara aku bisa masuk ke dalam aliran darah mereka dan mereka tak bisa melihatku. Demi yang menciptakan diriku dan memberikanku kesempatan hingga hari akhir, aku akan menyesatkan mereka semua. Baik yang bodoh, atau yang pintar, yang bisa membaca dan tidak bisa membaca, yang durjana dan yang shaleh, kecuali hamba Allah yang ikhlas.”

“Siapa orang yang ikhlas menurutmu?”

“Tidakkah kau tahu wahai Muhammad, bahwa barang siapa yang menyukai emas dan perak, ia bukan orang yang ikhlas. "

"Jika kau lihat seseorang yang tidak menyukai dinar dan dirham, tidak suka pujian dan sanjunang, aku bisa pastikan bahwa ia orang yang ikhlas, maka aku meninggalkannya. "

"Selama seorang hamba masih menyukai harta dan sanjungan dan hatinya selalu terikat dengan kesenangan dunia, ia sangat patuh padaku.”

Iblis Dibantu oleh 70.000 Anak-Anaknya

“Tahukah kamu Muhammad, bahwa aku mempunyai 70.000 anak. Dan setiap anak memiliki 70.000 syaithan.

Sebagian ada yang aku tugaskan untuk mengganggu ulama. Sebagian untuk menggangu anak – anak muda, sebagian untuk menganggu orang -orang tua, sebagian untuk menggangu wanta – wanita tua, sebagian anak -anakku juga aku tugaskan kepada para Zahid.

Aku punya anak yang suka mengencingi telinga manusia sehingga ia tidur pada shalat berjamaah. tanpanya, manusia tidak akan mengantuk pada waktu shalat berjamaah.

Aku punya anak yang suka menaburkan sesuatu di mata orang yang sedang mendengarkan ceramah ulama hingga mereka tertidur dan pahalanya terhapus.

Aku punya anak yang senang berada di lidah manusia, jika seseorang melakukan kebajikan lalu ia beberkan kepada manusia, maka 99% pahalanya akan terhapus.

Pada setiap seorang wanita yang berjalan, anakku dan syaithan duduk di pinggul dan pahanya, lalu menghiasinya agar setiap orang memandanginya.”

Syaithan juga berkata, “keluarkan tanganmu”, lalu ia mengeluarkan tangannya lalu syaithan pun menghiasi kukunya.

“Mereka, anak – anakku selalu meyusup dan berubah dari satu kondisi ke kondisi lainnya, dari satu pintu ke pintu yang lainnya untuk menggoda manusia hingga mereka terhempas dari keikhlasan mereka.

Akhirnya mereka menyembah Allah tanpa ikhlas, namun mereka tidak merasa.

Tahukah kamu, Muhammad? bahwa ada rahib yang telah beribadat kepada Allah selama 70 tahun. Setiap orang sakit yang didoakan olehnya, sembuh seketika. Aku terus menggodanya hingga ia berzina, membunuh dan kufur.”

Cara Iblis Menggoda

“Tahukah kau Muhammad, dusta berasal dari diriku?

Akulah mahluk pertama yang berdusta.

Pendusta adalah sahabatku. barangsiapa bersumpah dengan berdusta, ia kekasihku.

Tahukah kau Muhammad?

Aku bersumpah kepada Adam dan Hawa dengan nama Allah bahwa aku benar – benar menasihatinya.

Sumpah dusta adalah kegemaranku.

Ghibah (gossip) dan Namimah (Adu domba) kesenanganku.

Kesaksian palsu kegembiraanku.

Orang yang bersumpah untuk menceraikan istrinya ia berada di pinggir dosa walau hanya sekali dan walaupun ia benar. Sebab barang siapa membiasakan dengan kata – kata cerai, isterinya menjadi haram baginya. Kemudian ia akan beranak cucu hingga hari kiamat. jadi semua anak – anak zina dan ia masuk neraka hanya karena satu kalimat, CERAI.

Wahai Muhammad, umatmu ada yang suka mengulur ulur shalat. Setiap ia hendak berdiri untuk shalat, aku bisikan padanya waktu masih lama, kamu masih sibuk, lalu ia manundanya hingga ia melaksanakan shalat di luar waktu, maka shalat itu dipukulkannya kemukanya.

Jika ia berhasil mengalahkanku, aku biarkan ia shalat. Namun aku bisikkan ke telinganya ‘lihat kiri dan kananmu’, iapun menoleh. pada saat iatu aku usap dengan tanganku dan kucium keningnya serta aku katakan ’shalatmu tidak sah’

Bukankah kamu tahu Muhammad, orang yang banyak menoleh dalam shalatnya akan dipukul.

Jika ia shalat sendirian, aku suruh dia untuk bergegas. ia pun shalat seperti ayam yang mematuk beras.

jika ia berhasil mengalahkanku dan ia shalat berjamaah, aku ikat lehernya dengan tali, hingga ia mengangkat kepalanya sebelum imam, atau meletakkannya sebelum imam.

Kamu tahu bahwa melakukan itu batal shalatnya dan wajahnya akan dirubah menjadi wajah keledai.

Jika ia berhasil mengalahkanku, aku tiup hidungnya hingga ia menguap dalam shalat. Jika ia tidak menutup mulutnya ketika mnguap, syaithan akan masuk ke dalamdirinya, dan membuatnya menjadi bertambah serakah dan gila dunia.

Dan iapun semakin taat padaku.

Kebahagiaan apa untukmu, sedang aku memerintahkan orang miskin agar meninggalkan shalat. aku katakan padaknya, ‘kamu tidak wajib shalat, shalat hanya wajib untuk orang yang berkecukupan dan sehat. orang sakit dan miskin tidak, jika kehidupanmu telah berubah baru kau shalat.’

Ia pun mati dalam kekafiran. Jika ia mati sambil meninggalkan shalat maka Allah akan menemuinya dalam kemurkaan.

Wahai Muhammad, jika aku berdusta Allah akan menjadikanku debu.

Wahai Muhammad, apakah kau akan bergembira dengan umatmu padahal aku mengeluarkan seperenam mereka dari islam?”

10 Hal Permintaan Iblis kepada Allah SWT

“Berapa hal yang kau pinta dari Tuhanmu?”

“10 macam”

“Apa saja?”

“Aku minta agar Allah membiarkanku berbagi dalam harta dan anak manusia, Allah mengizinkan.”

Allah berfirman,

“Berbagilah dengan manusia dalam harta dan anak. dan janjikanlah mereka, tidaklah janji setan kecuali tipuan.” (QS Al-Isra :64)

“Harta yang tidak dizakatkan, aku makan darinya. Aku juga makan dari makanan haram dan yang bercampur dengan riba, aku juga makan dari makanan yang tidak dibacakan nama Allah.

Aku minta agar Allah membiarkanku ikut bersama dengan orang yang berhubungan dengan istrinya tanpa berlindung dengan Allah, maka setan ikut bersamanya dan anak yang dilahirkan akan sangat patuh kepada syaithan.

Aku minta agar bisa ikut bersama dengan orang yang menaiki kendaraan bukan untuk tujuan yang halal.

Aku minta agar Allah menjadikan kamar mandi sebagai rumahku.

Aku minta agar Allah menjadikan pasar sebagai masjidku.

Aku minta agar Allah menjadikan syair sebagai Quranku.

Aku minta agar Allah menjadikan pemabuk sebagai teman tidurku.

Aku minta agar Allah memberikanku saudara, maka Ia jadikan orang yang membelanjakan hartanya untuk maksiat sebagai saudaraku.”

Allah berfirman,

“Orang -orang boros adalah saudara – saudara syaithan. ” (QS Al-Isra : 27).

“Wahai Muhammad, aku minta agar Allah membuatku bisa melihat manusia sementara mereka tidak bisa melihatku.

Dan aku minta agar Allah memberiku kemampuan untuk mengalir dalam aliran darah manusia.

Allah menjawab, “silahkan”, dan aku bangga dengan hal itu hingga hari kiamat.

Sebagian besar manusia bersamaku di hari kiamat.”

Iblis berkata : “Wahai muhammad, aku tak bisa menyesatkan orang sedikitpun, aku hanya bisa membisikan dan menggoda.

Jika aku bisa menyesatkan, tak akan tersisa seorangpun…!!!

Sebagaimana dirimu, kamu tidak bisa memberi hidayah sedikitpun, engkau hanya rasul yang menyampaikan amanah.

Jika kau bisa memberi hidayah, tak akan ada seorang kafir pun di muka bumi ini. Kau hanya bisa menjadi penyebab untuk orang yang telah ditentukan sengsara.

Orang yang bahagia adalah orang yang telah ditulis bahagia sejak di perut ibunya. Dan orang yang sengsara adalah orang yang telah ditulis sengsara semenjak dalam kandungan ibunya.”

Rasulullah SAW lalu membaca ayat :

“Mereka akan terus berselisih kecuali orang yang dirahmati oleh Allah SWT” (QS Hud :118 - 119)

juga membaca,

“Sesungguhnya ketentuan Allah pasti berlaku” (QS Al-Ahzab : 38)

Iblis lalu berkata:

“Wahai Muhammad Rasulullah, takdir telah ditentukan dan pena takdir telah kering. Maha Suci Allah yang menjadikanmu pemimpin para nabi dan rasul, pemimpin penduduk surga, dan yang telah menjadikan aku pemimpin mahluk mahluk celaka dan pemimpin penduduk neraka. aku si celaka yang terusir, ini akhir yang ingin aku sampaikan kepadamu. dan aku tak berbohong.”

Sampaikanlah risalah ini kepada saudara-saudara kita, agar mereka mengerti dengan benar, apakah tugas-tugas dari Iblis atau Syaithan tsb. Sehingga kita semua dapat mengetahui dan dapat mencegahnya dan tidak menuruti bisikan dan godaan Iblis atau Syaithan.

Mudah-mudahan dengan demikian kita dapat setidak-setidaknya membuat hidup ini lebih nyaman dan membuat tempat serta lingkungan kita lebih aman.

Sumber :
rileks.com / indobestseller.wordpress.com

Image :
albertjoko.files.wordpress.com

Sunday, December 26, 2010

Imam Al-Ghazali

Berikut ini aadalah beberapa panduan Imam Al- Ghazali supaya kita tidak bersifat sombong dan angkuh :
As salam, entry kali ni berkaitan dgn tokoh islam kite..iaitu..Imam Al-Ghazali

Imam Al-Ghazali lebih dikenali sebagai ulama tasawuf dan akidah. Oleh sebab itu sumbangannya terhadap bidang falsafah dan ilmu pengetahuan lain tidak boleh dinafikan. Al-Ghazali merupakan seorang ahli sufi yang bergelar "hujjatui Islam".

Abu Hamid Ibnu Muhammad al-Tusi al-Ghazali itulah tokoh yang dilahirkan di Tus, Pars! pada tahun 450 Hijrah. Sejak kecil lagi, beliau telah menunjukkan keupayaan yang luar biasa dengan menguasai berbagai-bagai cabang ilmu pengetahuan. Beliau bukan sahaja produktif dari segi menghasilkan buku dan karya tetapi merupakan seorang ahli fikir Islam yang terulung.

Kecintaannya terhadap ilmu pengetahuan begitu mendalam sehingga mendorongnya menggembara dan merantau dari sebuah tempat ke tempat yang lain untuk berguru dengan ulama-ulama yang hidup pada zamannya. Sewaktu berada di Baghdad, Al-Ghazali telah dilantik sebagai Mahaguru Universiti Baghdad.

Walaupun telah bergelar mahaguru tetapi beliau masih merasakan kekurangan pada ilmu pengetahuan yang dimiliki. Lantaran itu, beliau meninggalkan jawatannya dan beralih ke bidang tasawuf dengan merantau ke Makkah sambil berguru dengan ahli-ahli sufi yang terkenal disana

Selain belajar dan mengkaji,. Al-Ghazali juga banyak menulis. Dianggarkan beliau telah menulis 300 buah buku mencakupi pelbagai bidang ilmu pengetahuan seperti mantik, akhlak, tafsir, ulumul Quran, falsafah, dan sebagainya. Walau bagaimanapun, sebahagian besar hasil tulisannya telah hangus dibbakar oleh tentera Moghul yan menyerang kota Baghdad.

Antara kitab yang musnah termasuk: 40 Jilid Tafsir, Sirrul Alamain (Rahsia Dua Dunia), dan al Madhnuuna bihi ala Qhairiha (Ilmu Yang Harus Disembunyikan Dari Orang'orang Yang Bukan Ahlinya,). Cuma 84 buah buku tulisan beliau yang berjaya diselamatkan seperti Al Munqiz Mm al Dhalal (Penyelamat Kesesatan), Tahafut al Falsafah (Penghancuran Falsafah), Mizanul Amal (Timbangan Amal), Ihya Ulumuddin (Penghidupan Pengetahuan), Mahkun Nazar fMengenai Ilmu Logik), Miyarul Ilmu, dan Maqsadil Falsafah (Tujuan Falsafah).

Meskipun Al-Ghazali banyak menulis mengenai falsafah tetapi beliau tidak dianggap sebagai seorang ahli falsafah. Malah kebanyakan penulis menggolongkan Al-Ghazali sebagai seorang yang memerangi dan bersikap antifalsafah. Pandangan ini berdasarkan tulisan Al-Ghazali dalam buku Tahafut Falsafah yang banyak mengkritik dan mengecam falsafah. Bahkan dalam buku tersebut, Al-Ghazali menyatakan tujuan menyusun buku itu adalah untuk menghancurkan falsafah dan menggugat keyakinan orang terhadap falsafah. Namun begitu, pandangan bahawa Al-Ghazali seorang yang antifalsafah tidak dipersetujui oleh beberapa orang sarjana.

Biarpun tidak ada seorang pun yang boleh menafikan kecaman Al-Ghazali terhadap falsafah seperti yang ditulis dalam buku Tahafut Falsafah itu tetapi perlu diingat- kan bahawa sikap skeptis (ragu) dan kritikannya terhadap falsafah merupakan sebahagian proses ilmu falsafah itu sendiri. Hal ini kerana tugas ahli falsafah bukan semata-mata untuk mencari kebenaran dan penyelesaian terhadap sesuatu masalah tetapi juga mencabar serta membantah penyelesaian yang dikemukakan terhadap permasalahan tersebut.

Kalau menyelusuri perjalanan hidup Al-Ghazali maka akan didapati bahawa beliau merupakan ilmuwan Islam pertama yang mendalami falsafah dan kemudian mengambil sikap mengkritiknya. Walaupun Al-Ghazali kurang senang dengan falsafah dan ahli filsafat tetapi dalam buku Maqasid al Falasifah., beliau telah mengemukakan kaedah falsafah untuk menghuraikan persoalan yang berkaitan dengan logik, ketuhanan, dan fizikal.

Menurut Al-Ghazali, falsafah boleh dibahagikan kepada enam ilmu pengetahuan ialah matematik, logik, fizik, metafizik, politik, dan etika. Bidang-bidang ini kadangkala selari dengan , agama dan kadangkala pula sangat berlawanan dengan agama.

Namun begitu, agama Islam tidak menghalang umatnya daripada mempelajari ilmu pengetahuan tersebut sekiranya mendatangkan kebaikan serta tidak menimbulkan kemudaratannya. Umpamanya agama tidak melarang ilmu matematik kerana ilmu itu merupakan hasil pembuktian fikiran yang tidak boleh dinafikan selepas ia difahami.

Cuma bagi Al-Ghazali, ilmu tersebut boleh menimbulkan beberapa persoalan yang berat. Antaranya ialah ilmu matematik terlalu mementingkan logik sehingga boleh menyebabkan timbul persoalan yang berkaitan dengan ketuhanan khususnya mengenai perkara yang tidak dapat dihuraikan oleh akal fikiran. Menurut Al-Ghazali tidak salah berpegang kepada logik tetapi yang menjadi masalahnya ialah golongan falsafah yang terlalu berpegang kepada logik, hendaklah membuktikan fakta termasuk perkara yang berhubung dengan ketuhanan atau metafizik.

Sebab itulah beliau menentang golongan ahli falsafah Islam yang cuba mengungkap kejadian alam dan persoalan ketuhanan menggunakan pemikiran daripada ahli falsafah Yunani. Beberapa orang ahli falsafah Islam seperti Ibnu Sina dan al-Farabi jelas terpengaruh akan idea pemikiran falsafah Aristotle. Maka tidak hairanlah ada antara pandangan ahli falsafah itu bertentangan dengan ajaran Islam yang boleh menyebabkan kesesatan dan syirik.

Terdapat tiga pemikiran falsafah metafizik yang menurut Al-Ghazali amat bertentangan dengan Islam iaitu qadimnya alam ini, tidak mengetahui Tuhan terhadap perkara dan peristiwa yang kecil, dan pengingkaran terhadap kebangkitan jasad atau jasmani.

Al-Ghazali tidak menolak penggunaan akal dalam pembicaraan falsafah dan penghasilan ilmu pengetahuan yang lain. Sebaliknya beliau berpendapatan bahawa ilmu kalam dan penyelidikan menggunakan fikiran boleh menambahkan keyakinan dan menyalakan apt keimanan pada hati orang bukan Islam terhadap kebenaran ajaran Islam. Jadi, perkembangan sesuatu ilmu pengetahuan bukan sahaja bersandarkan kepuasan akal fikiran tetapi juga perlu mengambil kira aspek perasaan dan hati nurani. Al-Ghazali menganjurkan supaya umat Islam mencari kebenaran dengan menjadikan al-Quran sebagai sumber yang utama bukannya melalui proses pemikiran dan akal semata-mata. Jadi, apa yang cuba dilakukan oleh Al-Ghazali ialah memaparkan kesalahan dan kepalsuan bidang pengetahuan yang bercanggah dengan agama serta bertentangan dengan pendirian umat Islam. Sekali gus menunjukkan bahawa Al-Ghazali sebenarnya merupakan seorang ahli falssafah Islam yang mencari kebenaran dengan berpandukan al-Quran dan hadis tidak sebagaimana pemikiran serta permainan logik yang lazim digunakan ahli falsafah Yunani. Perkara yang ditentang oleh Al-Ghazali bukan ahli falsafah dan pemikiran yang dibawakan oleh mereka tetapi kesalahan, kesilapan, dan kesesatan yang dilakukan oleh golongan tersebut. Pada Al-Ghazali, tunjang kepada pemikiran falsafah ialah al-Quran itu sendiri.

Wassalam.

Friday, December 24, 2010

Kasih Sayang Ayah..

Lakaran garisan diwajahnya yang timbul setiap kali melonjak kepada usia baru sudah cukup memberi erti kepada kegigihan malah kesungguhannya untuk mendidik anak sendiri.alt


Tiada yang diimpikan,melainkan melihat anak sendiri berjaya dalam semua prospek mahupun duniawi ataupun akhirat. Kehilangannya,kerukunan institusi keluarga itu mungkin akan sedikit longgar.

Dialah ketua, dialah idola, dialah segala-galanya. Dialah bapa. Bapa yang merupakan peneraju bagi anak-anak mahupun isteri untuk berlindung.

Dia tidak meminta untuk dibalas akan jasanya, dia cuma mahu anak-anaknya menjadi insan yang berguna, yang dapat membanggakannya,yang dapat mengirimkan bacaan doa kepadanya apabila dia tiada nanti, yang sentiasa melakukan kebaikan untuk nusa dan bangsa. Adakah kita seperti yang dia inginkan?

Renungkan sejenak, mengambil semula nostalgia lama, menghirup semula memori dahulu, adakah kita pernah melukakan hati dia? Sering ingkar akan arahannya? Adakah kita tidak berfikir, kesukarannya dulu menjaga kita diwaktu kecil, bersengkang mata bagi memastikan kita nyenyak, mengikat perut demi memastikan kita tidak kelaparan, malah memberikan keselesaan kepada kita dengan memberikan segala-galanya yang kita inginkan. Segantang emas belum tentu dapat menebus semula pengorbanan yang telah dia lakukan. Teramat besar pengorbanannya.

Tiada bapa yang mahu melihat anaknya ketagihan dadah, yang mahu anaknya menjadi penipu, yang mahu anaknya menjadi pengemis. Dia cuma mahu anaknya menjadi seorang yang berguna, yang dapat menimbulkan gelora bangga dan kesyukuran kerana pengorbanannya mendidik kita tidak sia-sia.

Mari kita tepuk dada sejenak, bertanya kepada diri sendiri, apakah usaha yang telah kita lakukan untuk menjadi anak yang dapat membanggakan dia? Adakah kita pernah berusaha sedemikian rupa? Atau kita sekadar berusaha untuk kekasih hati kita yang bila-bila masa akan meninggalkan kita? Fikirkan!

Rata-rata timbul disetiap pelusuk dada-dada akhbar,memaparkan kesalahan sosial golongan kita pada masa kini yang setiap saat ada sahaja timbul isu yang baru.

Isu pembuangan bayi masih belum-belum lagi berhenti, masalah dadah, mencuri, bahkan membunuh ibu bapa sendiri. Inikah diri kita yang boleh dikatakan dapat membanggakannya? Berlinang air matanya apabila melihat anak sendiri terlibat dalam masalah sosial, bergolok gadai mengupah peguam dirinya demi memastikan anak sendiri bebas dari penjara, tetapi setelah bebas, kesalahan yang sama masih dilakukan.

Bagaimana kita hendak membalas jasanya,sedangkan diri sendiri masih di awangan? Permasalahan sosial ini bukan berpunca dari kita semua, tetapi hampir semua, yang dari setiap detik semakin membarah dari hari ke hari.

"Ya Allah jadikan kami ini tergolong dalam anak yang sering mengingati jasa ibu bapa kami,yang sering patuh kepada mereka selagi mereka tidak menyuruh kami melanggar perintah-Mu."

Thursday, December 23, 2010

tanggungjawab

as salam.

sejak mkin tingkt dewasa ni kn..alhamdulillah.
mkn mengerti, erti setiap peristiwa..yg berlaku disekeliling
ntok kali ni, berkaitan tanggjwb..

nak2 tggjwb seorang ayah..masyallah, besar yg amat..
ape yg diketahui cek..yg difahami cek..baru sikit.
tp sudah nmpk..betapa kuatnya seorang ayah..
pengorbanan mereka..
dlm mencari nafkah.ntok kite..pg siang malah malam..
di muka mereka..
tertera segala mcm benda..

lately, abah ..agak lain.
balik dr keje..
boleh nmpk..abh letiy..pening..kdng2 sampai tertido kat sofa.
ya Allah..resah hati tgk..
kalau boleh nk tahu segala semua beban yg abah tanggung..
kalau boleh, nk tlg ringankn !

alhamdulillah, abah da mula berkongsi mslh..
at least, ade tmpt ntok abah luah..mendgr pendpt.
mungkin,abah da nmpk.anak sulong die ni da cukup dewasa.
dan untuk itu,sy bersykr.. dpt kongsi beban sama2.

tapi still..i dont know. how to help him

Ya Allah. Aku pohon. mudahkn urusan abah..
tenangkn hatinya menghadapi masalah2 tersebut..
ya Allah..aku pohon..sgt2 ya Allah..
amin.



Tuesday, December 21, 2010

pilihan hati EMAk..

gambar hiasan..wanita solehah pilihan para pejuang

Saya bertanya kepada emak, "mak mana satu pilihan hati, orang yang sayangkan kita atau yang kita sayang?"

Mak jawab, "dua-dua bukan.."

Saya tercengang. Mak mengukir senyuman.

"Pilihan hati mak adalah yang sayangkan kita kerana Allah.." saya menarik nafas dalam-dalam.

"Macam mana nak tau orang tu sayang kita kerana apa?" Mak diam sekejap berfikir dan kemudian tersenyum.

Rasanya mak dapat menduga apa yang sedang bermain dalam hati anak perempuannya. Mana mungkin saya mampu menyorokkan rahsia hati dari mak sedangkan sekilas saya pun mak mampu membacanya.

"Yang paling tahu hanya Allah.." mak merenung dalam-dalam wajah anaknya.

"Kerana hanya Allah mampu membaca hati hambaNya.." mak menyusun ayat-ayatnya.

"Dan keikhlasan kerana Allah itu akan terserlah keberkatannya tanpa perlu sengaja ditonjokan oleh seseorang tu.."

Saya memintas, "Tak faham.."

Mak menyambung, "Cinta di dalam jalan Allah.. Bertemu kerana sama-sama mencari redha Allah.."

Mak menyambung lagi, "Begini, setiap insan yang bergelar manusia telah Allah ciptakan berpasang-pasangan. Rasa ingin dikasihi antara seorang suami dan isteri suatu fitrah. Automatik boleh ada daya tarikan magnet tu.."

Wajah saya merah, sedikit cemas jika mak dapat mengesan gelora jiwa muda ini..

Mak menyambung, "Setiap manusia telah Allah tetapkan rezeki, jodoh dan maut sejak azali lagi. Persoalannya ialah.. siapakah jodohnya itu?" mak berhenti seketika.

Saya tunduk malu, cuba menyorokkan rasa panas di pipi. Emak buat-buat tidak nampak.

"Mak dulu masa muda ada secret admire. Rajin betul dia hantar surat. Masa tu mak dah tahu yang bercinta sebelum kahwin ni tak halal. Mak nak belajar sungguh-sungguh. Lama budak tu tunggu mak. Akhirnya mak bagi kata putus, mak hanya akan membalas cinta dia jika dia sah suami mak. Dan dia memang bukan jodoh mak, maka tak pernah dia menerima balasan cinta tu," Mak merenung jauh. Saya merapatkan badan kepada emak, semakin berminat dengan kisah lama mak..

"Mak memang tak ada perasaan lansung pada dia ke?" saya menyoal sambil memandang tajam wajah mak.

Emak ketawa kecil.

"Walaupun mungkin ada, mak tak pernah bagi peluang pada diri mak untuk mengisytiharkan perasaan tu. Mak takut pada Allah. Mak bukan seperti rakan sebaya mak yang lain. Mak, seperti kakak.." Mak memandang saya sambil memegang pipi dan dagu saya. Kemudian tangannya mengusap rambut di kepala saya.

"Dulu bila di sekolah, mak pelajar pertama yang bertudung. Mak membawa imej agama. Kawan-kawan dan cikgu-cikgu panggil mak dengan gelaran mak Aji. Sebab zaman tu hujung 70-an dan awal 80-an tak ramai lagi yang bertudung betul menutup auratnya. Zaman tudung nipis dan nampak jambul. Kemudian kawan-kawan mak sikit-sikit ikut bertudung. Akhirnya kami semua dipanggil di perhimpunan. Kami dimarah guru besar kerana bertudung sedangkan ustazah kami bertudung tapi nampak jambulnya.." emak melemparkan pandangan ke lantai.

"Selepas itu ustazah jumpa kami secara persendirian. Ustazah kata dia tak mampu nak pakai seperti kami. Dia suruh kami teruskan.." sambung emak.

Ada getar di hujung suara emak. Kisah silam perjuangan emak di sekolah dahulu sikit-sikit emak ceritakan pada saya. Itulah juga salah satu inspirasi kepada saya untuk bangkit semula setiap kali terjatuh ketika berjuang di sekolah dulu.

"Mungkin kerana personaliti mak, mak menjadi tempat rujukan kawan-kawan mak. Jadi, bila mak nak ambil sesuatu tindakan, mak kena fikir betul-betul sama ada tindakan mak tu akan menyebabkan Allah marah atau tidak. Mak ayah berdosa tak? Dan maruah pembawa agama terjejas tak? Kalau mak membalas cinta si lelaki tadi, bermakna mak sedang menconteng arang di muka-muka pembawa-pembawa agama. Orang akan pandang serong terhadap orang yang bertudung sedangkan kesilapan tu hanya seorang dua yang buat. Besar fitnah akan timbul apabila orang-orang agama mengambil ringan batas syariat duhai anak.." mak menelan air liurnya.

Saya diam. Fikiran saya sedang cuba memahami maksud mak saya.

"Jatuh cinta perkara biasa. Apabila kita jatuh cinta pada seseorang, itu tandanya ada sesuatu keistimewaan pada seseorang tu. Apatah lagi orang yang kita jatuh cinta tu di atas jalan dakwah ni. Tetapi kita kena ingat. Kita tak akan dikahwinkan dengan seseorang atas sebab jatuh cinta atau saling cinta mencintai. Bercouple mungkin. Tetapi bukan berkahwin. Kerana kita berkahwin dengan jodoh kita, jodoh yang Allah dah tetapkan sejak azali. Dan tak mustahil orang yang kita paling benci itulah jodoh kita yang kita akan dikahwinkan dengannya.."

Tiba-tiba air mata saya mengalir. Argh! Ego saya kalah bila mendengar hujah emak.

Emak meneruskan, "Allah itu Maha Adil. Dia tak pernah menzalimi hamba-Nya. Sesungguhnya, yang selalu menzalimi hamba-Nya ialah diri hamba tu sendiri. Sebabnya hamba itu degil. Dia mahukan yang bukan haknya dan yang bukan milik dia. Mencintai seseorang tidak semestinya memilikinya.

Dalam Islam, kita dah diajar untuk saling mencintai antara satu sama lain seperti diri sendiri. Jadi apabila kita mencintai saudara perempuan, kita bebas peluk dia. Tetapi bila dengan lelaki, kita ada batas-batasnya. Orang kafir kata batas-batas ini suatu diskriminasi, tetapi sebenarnya batas-batas syariat itulah yang memelihara kehormatan seorang lelaki dan seorang perempuan.

Cuba renungkan, kita mengenali seorang insan yang amat baik, sempurna agamanya dan rajin. Lalu kita jatuh hati padanya. Ditakdirkan jodohnya dengan insan lain, kita pula dengan yang lain. Tetapi itu tidak bermakna ukhwah antara kita dan dia terputus. Kita dan dia sama-sama mencari redha Allah. Kita dan dia masih boleh sama-sama bekerjasama untuk mencari redha Allah. Perbezaannya, dia halal untuk isterinya sedangkan untuk kita, dia tetap lelaki ajnabi seperti yang awalnya," emak berhenti seketika.

Tentu kering tekak emak menerangkan kepada saya persoalan hati ini.

"Jadi di sini mak nak kamu faham, jatuh cinta bukan perkara luar biasa. Dan berkahwin pun bukan suatu jaminan untuk tak jatuh cinta pada lelaki lain. Kerana itulah ramai isteri yang curang, suami yang curang. Ada orang tukar pasangan macam tukar baju. Apa yang penting ialah kita kena perjelaskan pada diri kita supaya setiap kali kita jatuh cinta, jatuh cinta itu kerana kita jatuh cinta kepada Pencipta dia. Kita beritahu pada diri kita berulang kali yang kita mencintai Allah, kerana itu kita mencintai si dia. Letakkan Allah sebagai sempadan hati kita, segala perkara yang kita cintai dan sayangi termasuk mak ayah adalah kerana mencintai Allah. Dan apabila kita membenci seseorang atau sesuatu, beritahu pada diri sendiri berulangkali yang kita benci sekian-sekian hal kerana Allah semata-mata."

"Hati kita ni walaupun dalam dada kita sendiri, ia tetap bukan milik kita. Kita tak mampu untuk mengawalnya. Hanya Allah yang boleh memegangnya. Sebab tu kita kena dekatkan diri dengan Allah. Sebab kita nak dia pegang kukuh-kukuh hati kita. Bila dia pelihara dan masuk dalam hati kita, itulah nikmat lazatnnya bercinta. Masa tu biarpun satu dunia menyakiti kita, kita tak rasa sakit sebab kita asyik dengan nikmat bercinta dengan Allah. Bercinta dengan Allah sangat berbeza dari bercinta dengan manusia. Kerana tentulah pegalaman bercinta dengan lelaki kaya, rupawan, sempurna dan bijaksana tak sama rasanya bercinta dengan lelaki miskin, hodoh,cacat dan dungu. Betapa nikmatnya cinta Allah, hanya mereka yang pernah merasai sahaja yang mampu mengerti."

"Walau siapapun jodoh yang Allah hantarkan untuk kamu, terimalah dengan hati yang redha. Tak mustahil dia adalah orang yang kita benci. Kalau yang kamu sayang, tak jadi hal lah. Tapi kalau dapat yang kamu tak nak, lantaran kelemahan yang ada pada dia, ingatlah bahawa dalam diri setiap insan telah Allah ciptakan dengan kelebihan masing-masing. Dan mungkin kamu ada kekuatan yang dapat mengubah si lelaki tadi supaya hidup dia bermakna dan mungkin kamu sahaja yang mampu mencungkil kelebihan yang ada pada dia. Mungkin juga si lelaki ini ada sesuatu kelebihan yang kamu sangat-sangat perlukan yang satu dunia tak mampu bagi pada kamu.. Alangkah bertuahnya kamu kalau kamu mengerti setiap pemberian Allah dan belajar untuk bersyukur," sekali lagi berjuraian air mata saya turun. Terasa lemah lutut hendak berdiri.

Emak menarik tubuh saya dan memeluk erat. Pelukan emak sangat-sangat kuat. "Emak dah didik anak emak dari belum lahir untuk mencintai Allah. Sekarang emak serahkan anak emak yang mak sayang sangat ni pada Allah untuk Dia pelihara," emak mengakhiri kata-katanya dengan suara sebak dan air mata yang mengalir ke bahu saya.